Lifes

 Pernah gak kalian mikir untuk apa sebenarnya kita hidup? Apa sebenarnya yang kita cari? Bisakah kita menjalani hidup ini dengan bahagia dan kemudian sukses? 

Bayangkan seandainya selama menjalani hidup ini, kita dipenuhi rasa depresi, khawatir, stress, overthinking sampai gak bisa tidur memikirkan masalah-masalah yang terus ada lalu ternyata di masa depan kita sukses. Atau coba pikirkan bagaimana perasaan orang-orang yang berani mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya padahal ternyata ia ditakdirkan bahagia dan sukses di masa depannya. Jadi, apa yang ingin aku sampaikan adalah hidup ini penuh dengan misteri. Takdir kita telah dituliskan jauh sebelum kita lahir, namun bukan berarti kita tidak dapat mengubah hidup kita. Kalau kata om Einstein, "Tuhan tidak sedang bermain dadu ketika menciptakan dunia ini". Yah, hidup bukanlah sebuah candaan. Jika kita ingin hidup bahagia, kontrol diri sendiri bukannya mengontrol orang lain atau lingkungan sekitar karena sejatinya diri sendirilah yang lebih tau yang terbaik selain Tuhan tentunya. Kita semua baru pertama kali merasakan hidup di dunia jadi janganlah berputus asa dan teruslah menjalani hidup dengan berbagai masalahnya. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya sebagaimana semua penyakit ada obatnya. 

Ada salah satu filosofi hidup bahagia yang sangat menarik. Jika kalian pernah membaca buku Ikigai maka pasti anda akan paham. Ikigai adalah istilah jepang untuk menjelaskan makna dan tujuan hidup. Secara sederhananya, konsep ikigai adalah "reason to live" atau alasan untuk hidup. Kata ini berasal dari bahasa jepang "iki" artinya hidup;kehidupan, dan "kai"(dibaca gai) yang artinya alasan;kelayakan;kesuksesan. Jadi, Ikigai adalah tentang menemukan, menjelaskan, dan menghargai kesenangan-kesenangan hidup yang memiliki makna bagi Anda sekalian. Bahkan tidak masalah jika tak ada seorangpun yang melihat arti khusus itu.

Sepanjang buku ini, penulis merujuk pada lima pilar Ikigai, yaitu:

Pilar 1: Awali dengan hal kecil
Pilar 2: Bebaskan dirimu
Pilar 3: Keselarasan dan kesinambungan
Pilar 4: Kegembiraan dari hal-hal kecil
Pilar 5: Hadir di tempat dan waktu sekarang

Nah berangkat dari sana, aku mencoba menemukan ikigaiku sendiri. Memulai segala hal dari yang kecil seperti berniat untuk melakukan kebaikan dengan berbagi, bangun di awal waktu untuk lebih produktif, atau sesederhana berdoa dan memuji diri sendiri sebelum tidur. Pada suatu titik tertentu, orang lain mungkin akan berpikir bahwa hal-hal kecil itu remeh dan berlebihan untuk mencapai kesuksesan, namun tepat pada saat itulah keajaiban terjadi. Seperti pada pilar kedua, bebaskan dirimu! beranikan diri keluar dari zona nyaman, mencoba hal-hal baru, belajar dari orang lain lalu serap hal yang baik dari mereka. Bangsa jepang sangat tertarik terhadap hal-hal yang berasal dari luar negeri. Mereka akan menyerapnya kemudian menyesuaikan dan menguasai hal itu. Alangkah indahnya hidup jika kita mempertahankan cara pandang seorang anak sepanjang kehidupan kita. Itulah arti kebebasan sebenarnya.

Saat sesuatu diawali dengan sungguh-sungguh, kemungkinan besar hal itu akan bertahan lama dan terpelihara dengan baik. Tidak ada formula yang tepat untuk kebahagiaan karena setiap kondisi unik dalam hidup bisa menghadirkan pondasi bagi kebahagiaan, dengan cara uniknya sendiri.

Hargailah kepribadian diri sendiri, namun tetap saja kita juga memerlukan orang lain untuk memantulkan bayangan diri kita. hanya dengan menyadari kesamaan dan perbedaan diri dengan orang lainlah, kita bisa menilai karakter dan kepribadian kita secara nyata. Analoginya seperti kita bercermin kemudian cermin akan memantulkan bayangan fisik kita. Jadi, kita butuh cermin untuk mengetahui bagaimana diri kita dan cermin ini adalah orang lain di sekitar kita. Namun tentu saja semua perlu filter agar yang terserap adalah hal-hal positif karena setiap orang itu berbeda.

Rahasia terbesar dari ikigai itu sendiri adalah menerima diri sendiri, apapun ciri-ciri unik yang mungkin sudah kita miliki sejak lahir. setiap orang pasti memiliki kekurangan dan masalahnya masing-masing, namun tidak semuanya bisa menerima kekurangan itu sehingga muncullah masalah. Jadi, akar masalah yang biasa dalam hidup kita sebenarnya adalah diri kita sendiri. Tidak peduli apa kata orang lain, jika kita sendiri yakin pada diri sendiri maka kebahagiaan akan menghampiri. Jangan lupa untuk sedikit tertawa sembari mencari kebahagiaan itu, hari ini dan setiap hari!

💖😀😊😄

Bagaimana dengan ikigai dari Ananda? yuk baca story yang mungkin gak penting-penting amat tapi bermakna bagi aku sendiri wkwkwk

oke here we go....

Perjalanan part 1 : "Perjalanan pertama"

Perjalanan part 2 : "Masa Karantina"

Puasa pertama

Catatan random tapi penting

Hari Ibu di Korea

Life at Campus

Festival Kampus di Korea Selatan

Resolusi tahun baru 2023

Comments

Popular posts from this blog

Kyung-Hee University (경희대학교)

My Study Tips : Belajar untuk ujian

My Liberation Notes