Mother's Day

Kemarin adalah hari minggu kedua di bulan Mei yang artinya hari itu (8 Mei 2022) adalah hari Ibu secara Internasional. Hari Ibu diperingati setiap tahunnya untuk memperingati segala effort dari seorang Ibu dan menghargai peran mereka dalam hidup kita. Sebagaimana lirik sebuah lagu "bersinar kau bagai mentari, yang selalu beriku kehangatan", yah peran ibu memang sangat banyak yang bahkan aku sendiri tak sanggup membayangkan bagaimana hidup ini tanpanya. "Semua orang boleh pergi tapi jangan Ibu yang pergi" kata seorang anak mami. Memang hanya kasih sayang Ibu yang tak pernah berubah di dunia ini.

Sunset diantara dua gedung yang diabadikan by me di hari Ibu.

Di hari Ibu kali ini agak spesial karena selama ini aku selalu dekat dengan ibu, dan tahun ini aku hanya bisa bersua lewat telpon. Hari ibu bukanlah hari yang terlalu spesial karena setiap hari adalah hari ibu untukku. Pagi hari sebelum aku bangun, ibu mengirimkan sebuah pesan di whatsapp. Pesan yang aneh pikirku. "Jangan-jangan ini adalah link menuju web pishing lagi!", maklum ibu-ibu memang suka kemakan hoax dari grup-grup whatsapp yang kemudian dikirimkan ke anaknya. Namun ternyata link yang dikirim itu adalah sebuah video tiktok. Kagetlah aku, ternyata ibuku juga main tiktok hahaha (entah dia install tiktok atau dapet linknya dari orang lain). Jadi video yang berdurasi sekita 30 detik itu berisi ceramah dari seorang ustadzah (yang aku tidak kenal) berbicara tentang bagaimana seharusnya seorang perempuan menilai seorang laki-laki untuk dijadikan suami. Jadi, kalau kita mau melihat laki-laki itu baik atau tidak, katanya buatlah dia marah. Jika marahnya itu santun, tidak memukul, dan tidak keluar dari syariat maka pilihlah dia sebagai suami.
Karena penasaran kenapa Ibu ngirim video itu, aku tanyalah kepada beliau.
👧 : Ma, video apa itu? kenapa dikirim ke aku?
👩 : Liat aja biar kamu jadi perempuan yang pinter nyari calon suami.
👧 : Lah kan mama nyuruh aku buat fokus belajar dulu. Jadi ini kode biar aku nyari pacar sekarang?
👩 : Bukan seperti itu nak, kita kan gak tau kapan kamu akan ketemu jodohmu. Tidak ada salahnya kamu belajar hal-hal basic kaya gini biar ga dikibulin laki-laki. Ingat, seorang perempuan bisa memilih siapa suaminya tapi seorang anak tidak bisa memilih siapa ayahnya. Jangan sampai kamu salah pilih karena pernikahan itu adalah ibadah seumur hidup. 
👧 : Siap laksanakan bos.
Dari percakapan pagi itu aku jadi merenung, benar juga kata ibu. Pernah denger kata orang bahwa seorang laki-laki memilih istri berarti dia memilih madrasah bagi anak-anaknya, tapi seorang perempuan memilih suami berarti dia memilih surga dan nerakanya. Namun, konsep berumah tangga pastinya tidak semudah kata-kata bijak, butuh mengalami sendiri untuk bisa belajar lebih jauh. Sebagai seorang calon ibu, aku masih butuh banyak belajar dari ibuku (semoga sehat selalu dan panjang umur buat ibu kita semua). Di hari ibu kali ini, aku bukan hanya merayakan hari ibu tapi juga hari buat para calon ibu. Aku jadi mengerti bahwa kekhawatiran seorang ibu terhadap anaknya bahkan lebih besar dari kekhawatiran terhadap dirinya sendiri. Mungkin doa-doa yang dipanjatkannya lebih banyak mengenai anaknya daripada dirinya sendiri. Bahkan ketika aku bicara lewat telpon dengan ibu, ternyata beliau lagi kurang sehat selama beberapa hari menjalani ibadah umrah namun tidak lupa beliau tetap berbakti menemani ibunya selama di sana.
To my self in years later (semoga masih sempet membaca tulisan ini), semoga bisa menjadi seperti ibu yang berbakti kepada ibu dan suaminya juga tak lupa mengurus anaknya. That's all!

Comments

Popular posts from this blog

Kyung-Hee University (경희대학교)

My Study Tips : Belajar untuk ujian

My Liberation Notes