Kemandirian Finansial pada Perempuan

   
Orange Lilly by Kathy Gibbons.

    Kadang kepikiran bahwa menjadi perempuan itu susah-susah gampang. Katakanlah jika kamu adalah anak perempuan dan anak pertama, maka kamu akan memikul beban yang menurutku bukan hal yang mudah.Terkadang orang tua menjaga anak perempuannya dengan lebih ketat dibanding anak laki-laki, dalam hal bekerja misalnya. Dalam agama, anak perempuan akan menjadi tanggung jawab ayahnya sampai ia menikah nanti dan setelah menikah, ia akan menjadi tanggung jawab suaminya. Hal ini memunculkan stigma di beberapa kalangan masyarakat bahwasanya tidak menjadi masalah bagi seorang perempuan untuk tidak bekerja. Ya, mungkin tidak akan masalah jika orang tua mereka mewariskan banyak harta atau suaminya berkecukupan, namun kembali lagi bahwasanya hidup ini seperti roda yang berputar. Jika hari ini mereka masih bisa menerima uang jajan dari orang tua atau menikah dengan laki-laki mapan yang dapat memenuhi segala kebutuhan, jangan bersantai dulu karena kita tidak pernah tahu takdir apa yang akan menyambut di masa yang akan datang. Bekerja saja belum tentu hidup sejahtera apalagi tidak bekerja kan?
    Terlepas dari seberapa kaya keluargamu ataupun dirimu, menjadi perempuan mandiri, termasuk mampu membiayai diri sendiri secara finansial, tetaplah penting. Kemandirian perempuan tersebut, termasuk dalam masalah finansial adalah cara supaya mereka mampu hidup dengan banyak pilihan. Bukan tentang nanti ketika suaminya meninggal, maka ia akan mampu membiayai diri sendiri atau mampu membantu suami dalam hal nafkah, tapi kemandirian itu yang membuat mereka yakin pada diri sendiri. Jika sudah yakin maka mereka akan lebih mengenal dan mencintai diri sendiri, lebih punya identitas diri, jatuhnya akan lebih bahagia dan berefek juga pada keluarga. 
    Jangan memakai kacamata orang-orang outliers untuk menakar kenormalan, tak semua perempuan beruntung mendapatkan pasangan yang kuat, termasuk secara finansial. Kita sedang berbicara mengenai mitigasi risiko pada anak-anak perempuan atau saudara perempuan dalam keluarga kita. Bagaimanapun mereka harus diajarkan dan dididik untuk punya value terhadap diri sendiri, salah satunya adalah mendidik mereka untuk mandiri secara finansial. Membesarkan mereka dengan cara ini akan membantu mereka lebih punya banyak pilihan dan berkarya lebih banyak di masa depan. 
    I'm almost embarrassed to write about this, karena aku sendiri belum mencapai kemandirian finansial tapi ini menjadi momen dimana kita belajar bersama. Dengan semakin banyaknya perempuan yang sudah mencapai kemandirian finansial setiap hari, mereka akan semakin sadar untuk apa mereka menghabiskan uangnya. Sekarang jika kemandirian finansial menjadi langkah awal, maka tujuan akhirnya adalah kemerdekaan finansial (Financial Freedom). Meskipun niat dan tujuannya sudah jelas, namun kekurangan visi, maka mereka akan tetap jalan di tempat. So, tidak ada salahnya mengajarkan kemandirian finansial bagi diri sendiri, anak perempuan, saudara perempuan, dan perempuan-perempuan lainnya sejak dini.

Comments

Post a Comment

give me your nice words, thanks

Popular posts from this blog

Kyung-Hee University (경희대학교)

My Study Tips : Belajar untuk ujian

My Liberation Notes